Senin, 18 Desember 2017

INSPIRASI.. Rela Tak Jajan Setahun demi Bitcoin, Bisa Jadi Lahan Investasi Baru Anak Muda Jateng



Pro kontra bitcoin sebagai cryptocurrency (mata uang virtual) tak menyurutkan berbagai pihak untuk berinvestasi. Bahkan, siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jawa Tengah pun jadi investor.
Satu di antaranya Malvin Arya Pratama Soesilo (17) siswa asal kelas XII IPS 3 SMA N 1 Tegal.


https://vip.bitcoin.co.id/ref/gemilangorbit/1


Ia rela tidak jajan selama hampir setahun demi bisa berinvestasi di Bitcoin. Hasilnya? Dalam sehari, ia pernah untung mendadak hingga Rp 2,4 juta.
"Saya mulai invest bitcoin itu dua minggu lalu pakai uang tabungan Rp 2,8 juta saat kurs 1 bitcoin = Rp 142 juta. Terus pas kurs 1 bitcoin= Rp 297 juta, nilai investasi saya jadi Rp 5,4 juta," katanya.

Ia pun hanya mengambil margin modal awal dan nilai terakhir yaitu Rp 2,4 juta. Uangnya ia masukkan tabungannya. Sisanya, ia tanam lagi di bitcoin.
Malvin mulai bercerita awal ketertarikannya pada bitcoin dimulai awal 2017. Ia mendapat informasi bitcoin dari share link berita di akun facebooknya. Akun facebooknya memang mengikuti berbagai situs berita nasional dan internasional.

Dari situ,ia mulai melihat potensi bitcoin sebagai lahan investasi ketika lonjakan nilainya selalu naik. Sembari membaca berbagai berita, ia mulai berselancar mencari cara menanam investasi bitcoin.
Setelah mantap, ia pun mulai menabung. Ia memilih tidak jajan dan menabung uang saku harian dari orangtuanya sebesar Rp 25 ribu. Rupiah demi rupiah ia kumpulkan.




"Lalu, akhir November itu saya langsung investasi bitcoin dan dalam waktu sebentar dapat segitu tadi," cerita Malvin.
Tidak hanya itu, belum lama ini, ia juga mendapat untung karena kenaikan nilai bitcoin. Namun, keuntungannya yang kedua tidak menembus Rp 1 juta. Saat itulah,ia memilih merupiahkan investasi bitcoinnya.
Alasannya, saat ini bitcoin sangat fluktuatif. Ia menyebut, yang membuatnya khawatir ketika ada Bubble. Nilai bitcoin terus naik dan mendadak jatuh dengan nilai rendah.

Malvin lebih memilih untuk melihat pergerakan bitcoin sebelum kembali berinvestasi. Saat ini modalnya masih tersisa Rp 4 juta.
Dalam dunia bitcoin ada istilah menambang. Malvin pun mengetahui istilah itu dan tidak merasa tertarik. Sebab, modal untuk menambang bitcoin sangat besar dan tidak sesuai isi kantongnya.



Apa tidak takut ketika bitcoin dinyatakan bukan alat pembayaran resmi hingga investasi semu? Ia mengakui jika bitcoin bukan alat pembayaran yang sah dan memang selama ini jarang digunakan untuk jual beri barang.

Ia menganggap, bitcoin cocok untuk investasi dan menguntungkan bagi siswa sekolah sepertinya. Saat ini, ia tidak sendiri berinvestasi di bitcoin. Temannya ada yang mengikuti jejaknya.

"Tapi masih takut-takut orangnya," ujar warga Kota Tegal itu.
Bitcoin hanya satu dari banyak mata uang virtual mulai daei stellar lumens, waves, ripple, ethereum, IOTA, dan lainnya. Kawula muda lainnya yang menginvestasikan dananya di bitcoin ada Raka Radithia. Ia merupakan mahasiswa angkatan 2014 sebuah kampus swasta ternama di Kota Lunpia.
Sama seperti Malvin, Raka pun berinvestasi karena tergiur keuntungan yang bisa didapatkan dalam waktu singkat. Betapa tidak, dari waktu ke waktu, nilai tukar cryptoccurrency terhadap mata uang resmi terus merangkak naik.

Begadang 3 minggu
Berdasarkan data dihttps://vip.bitcoin.co.id, per tanggal 17 Desember 2017 pukul 07.52, harga satu keping bitcoin lebih dari Rp 264 juta. Tepatnya senilai Rp 264.502.000.

"Kenaikannya cukup drastis. Tahun lalu, nilai tukar satu bitcoin masih berada di kisaran Rp 17 juta - Rp 40 juta. Bulan lalu saja, baru di angka Rp 70 juta - Rp 80 juta," kata Raka, saat berbincang dengan Tribun Jateng.
Diceritakan, ia mulai mengenal bitcoin pada sekitar 2012 silam. Kala itu, pengetahuannya terkait bitcoin masih sangat terbatas. Lantaran penasaran, ia pun kemudian banyak membaca referensi soal bitcoin maupun jenis cryptocurrency lainnya, atau lazim disebut sebagai altcoins (alternatif coin).
Baru pada sekitar Juni 2017, Raka akhirnya memutuskan untuk turut bermain di perdagangan digital asset tersebut. Bukan sebagai penambang (miner), melainkan sebagai trader.

"Nilai cryptocurrency sangat fluktuatif. Saat saya memutuskan turut investasi di sini, satu bitcoin nilainya sekitar Rp 27 juta, tiga hari kemudian sudah tembus Rp 40 juta," ujarnya.

Dikatakan, bermain mata uang virtual ini layaknya trading saham. Harus jeli, kapan saat yang tepat membeli maupun menjual asset yang dimiliki.
"Cara transaksinya serupa lah, hampir sama," kata warga Kecamatan Candisari, Kota Semarang ini.
Saat awal mula terjun ke investasi ini, ia rela begadang hampir tiap malam, di depan layar komputer selama lebih dari tiga minggu. Selama tiga pekan itu, dalam sehari sebagian besar waktunya dihabiskan untuk memelototi candlestick, guna menganalisa market dan pergerakan harga bitcoin.
"Tiap malam begadang, nanti selesai istirahat, bangun ya di depan komputer lagi. Wajar, masih pemula," ucapnya.




Kini, ia bisa lebih santai dalam memonitor pergerakan market cryptocurrency. Tak harus di depan layar komputer, bahkan ia kini lebih sering memantau market melalui layar smartphone miliknya.
"Dulu gampang panik, ada pergerakan sedikit langsung jual, sehingga kadang lebih banyak ruginya," tutur mahasiswa berambut gondrong ini.
Pernah suatu ketika, sambung dia, harga satu keping bitcoin terjun bebas dari Rp 70 juta, menukik ke kisaran Rp 30-an juta. Ia pun panik, dan menjual sebagian digital asset miliknya.

"Sekarang lebih santai dalam mengambil keputusan," ujarnya.
Diakui pula, lantaran fluktuatifitas digital asset ini sangat tinggi, sehingga risiko investasi di bidang ini juga tak kecil. Namun, ia yakin investasi ini masih cukup menjanjikan keuntungan dalam beberapa tahun ke depan.
"Saya tak bisa bilang investasi di bidang ini cukup aman. Sebab, tak ada otoritas resmi yang bisa memberi garansi. Yang jelas, sampai saat ini grafik peminatnya terus naik, cukup banyak yang tertarik, sehingga saya nilai masih akan mendatangkan keuntungan," ujarnya.

Disampaikan, menurutnya, terjun ke perdagangan digital asset ini merupakan cara baru untuk berinvestasi. Terlebih, bagi generasi muda sepertinya, yang akrab dengan dunia teknologi yang serba digital.
"Generasi-generasi seperti saya ini kan pengennya investasi yang tak makan modal banyak, tapi bisa mendatangkan keuntungan cukup lumayan. Pengennya gak kerja lapangan yang harus punya disiplin waktu tinggi, tapi kerja yang bisa sekalian disambi yang waktunya fleksibel. Ya satu di antaranya adalah terjun ke perdagangan digital asset, ini investasi cara baru," papar dia.




uangonline.jpg

https://vip.bitcoin.co.id/ref/gemilangorbit/1



Rp 10 Juta per bulan
Disinggung mengenai modal awal saat terjun ke investasi digital asset ini, menurut Raka, sebesar Rp 3 juta, yang berasal dari tabungannya. Dari modal sebesar itu, kini ia bisa meraup keuntungan sekitar Rp 3 juta-Rp 10 juta tiap bulannya. "Kalau lagi butuh uang ya dirupiahkan, sisanya ditrader kembali," ucap dia.
Ia pun kini tak lagi terpaku kepada bitcoin dalam trader. Melainkan, lebih meminati altcoins, yang dinilainya lebih menjanjikan keuntungan.
"Saat ini saya main di altcoins, yakni di stellar lumens, waves, dan ripple," ujar dia.

Meski demikian, ia masih terus memantau pergerakan bitcoin. Menurut dia, bagaimanapun bitcoin digunakan sebagai patokan untuk menganalisa harga cryptocurrency lainnya.
"Pengalaman saya, jika harga bitcoin naik maka altcon akan turun, pun sebaliknya jika bitcoin turun maka harga altcoin yang akan naik. Jadi, saya tetap gunakan bitcoin sebagai patokan," terangnya.
Di sisi lain, ia juga tak sepenuhnya melepas bitcoin. Ia mengaku berinvestasi di sebuah perusahaan penambangan (cloud mining) bitcoin di Islandia, senilai Rp 2 juta sebagai modal awal untuk membeli hashpower.
"Bisa dikatakan beli saham perusahaan penambang itu. Tiap sekitar 10 hari, saya mendapat bagian 0,002 bitcoin, yang akan dikirimkan ke wallet saya," tuturnya.

Menurut dia, investasi di perusahaan penambangan seperti itu lebih aman dan ringkas dibanding harus melakukan penambangan sendiri. Sebab, untuk menambang sendiri dibutuhkan komputer canggih dan software khusus bernama Aplications Specific Integrated Circuits Chips (ASIC).
"Dulu bisa gunakan komputer rumahan, sekarang tak bisa lagi. Selain itu, tingkat keberhasilan juga semakin kecil, sebab semakin banyak penambang tingkat kesulitan juga semakin tinggi," pungkasnya.

 


uangbitcoin.jpg
 


Di laman https: //vip.bitcoin.co.id, tertera peringatan bahwa perdagangan digital asset merupakan aktivitas berisiko tinggi. Harga digital asset sangat fluktuatif, di mana harga dapat berubah secara signifikan dari waktu ke waktu, bahkan dalam hitungan detik.
Untuk itu, diperlukan pertimbangan ekstra saat mengambil keputusan untuk membeli atau menjual digita asset.
Pantauan Tribun Jateng Minggu (17/12) di laman tersebut, pada sekitar pukul 07.52, harga satu keping bitcoin senilai Rp 264.502.000. Kurang dari dua jam kemudian, sekitar pukul 09.48, harga satu bitcoin turun menjadi Rp 262.052.000.(tim)

 



rahasiakaya.jpg

Marilah sejahtera bersama setelah bergabung bersama kami di BITCOIN.. 


Mau Tahu.. cara mendapatkan uang dengan cepat dan mudah  untuk bayar utang dan kebututan..solusi tepatnya ada disini

https://vip.bitcoin.co.id/ref/gemilangorbit/1